Sifat Wajib Allah Swt (Mukhallafatu lil hawadist)


Muhkhalafatu lil-Hawadist artinya berlawanan dengan segala sesuatu yang baru, maka mustahil bagi Allah sama dengan segala sesuatu yang baru. Allah swt berbeda dengan makhluk ciptaannya  tidak ada sesuatupun yang menyerupai Dia , sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Alquran surah Asy-Syuura ayat 11

Allah SWT, berfirman :

فَاطِرُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَمِنَ الأنْعَامِ أَزْوَاجًا يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (١١

"(dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan melihat." (Q.S.Asy-Syuura : 11)´
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ

"Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan DIA (Allah Swt)" 

A
yat ini sebagai penegasan bahwa Allah Swt tidak  ada  sesuatu apapun yang serupa dengan Nya  dalam kefanaan ini, Zat sang Khaliq tidak bisa dikatakan dan tidak bisa digambarkan, dengan pengertian tidak bisa disebutkan seperti ini atau seperti itu.

Allah Swt tidak berbeda dengan makhlukNya (ciptaan) bumi, langit, manusia, hewan, tumbuhan, malaikat, jin, cahaya, rembulan, matahari, planet dan semua makhluk Ciptaan Allah Swt tidak ada yang serupa dengan Nya.

Maka sepatutnyalah bagi setiap Mu'min yang memiliki keyakinan yang benar untuk banyak-banyak mengucap tasbih dan pujian kepada Allah, agar ia memperoleh rahmat-nya.

Kesalahan terbesar yang dilakukan oleh akal / logika adalah ketika memaksa untuk mengukur hal yang tak terbatas dengan keterbatasan. cukupkanlah bagi akal/logika sampai kapada bukti keberadaan Tuhan dari apa yang apa yang dapat dicapai akal / logika tersebut sesuai dengan kemampuannya.dari berbagai bukti adanya penciptaan oleh yang menciptakan. 

Tidak sedikit dari saudara kita yang terus mencoba menembus keterbatasannya dalam ikhtiar untuk menemukan ketidakterbatasan (Tuhan), maka bukan tidak mungkin hal tersebut akan membawa kita kedalam perangkap dan atau pengaruh bisikan setan yang memang telah bersumpah untuk menyesatkan umat manusia dari jalan yang lurus. 

Wallahu'alam

0 komentar:

Design by The Blogger Templates

Design by The Blogger Templates