Untuk orang² yang berpikir

EBIET G ADE & M NASIR

".......Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir" (QS:Al A'raaf:176)


Berita Kepada Kawan

Dari judulnya "Berita pada kawan", kami terjemahkan dan bisa disimpulkan bahwa penulis puisi yang sedang melakukan perjalanan/seorang musafir mencoba menyampaikan berita dimana dia sesungguhnya sangat mengharapkan kehadiran para pendengar supaya ainal yaqin (melihat dengan mata kepala sendiri) dan menjadi pula saksi atas peristiwa penting yang dia akan dia sampaikan, melalui bait demi bait selanjutnya......
"Berita pada kawan" ini sarat makna, hasil perenungan dan mungkin pula ilham kepada Ebiet G.Ade, yang jiwanya sedemikian bening sehingga mampu menangkap frekwensi alam yang terjadi. Bait-bait syairnya tak pupus oleh waktu dan tak lekang oleh zaman, menjadi referensi terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan


اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الأمْوَالِ وَالأوْلادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ (٢٠

“ ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”

Dalam bait ini jelas sekali sang penulis ingin memberitahukan kepada seluruh pendengarnya bahwa hidup ini hanyalah permainan belaka, mungkin sedikit mirip dengan syair dari Nike Ardila “DUNIA PANGGUNG SANDIWARA” namun disini Ebiet G Ade lebih terbuka dan menjelaskan lebih jauh lewat syair syair selanjutnya. Ada banyak makna yang tersirat dari sebait lagu dari Ebit ini, seolah dia ingin bercerita :
akan kemanakah aku saat ini? Aku merasa kesepian. Tak ada yang dapat kuajak berbincang. Tak ada yang mau bertukar kata. Terasa hidup, bagi kami, sudah sedemikian menghimpit rasa dan akal kami, sehingga tak ada waktu untuk memikirkan hal-hal lain selain dari diri kami sendiri. Berusaha untuk tidak berpikir. Berusaha untuk melupakan apa yang nampak di sekelilingku. Mengambil jarak antara kenyataan dengan khayalanku. Mencoba menikmati hidupku sendiri. Menikmati keletihanku. Menikmati kebosananku.
Dengan perlahan, aku mencoba untuk melupakan perasaanku. Aku mencoba untuk mengosongkan pikiranku. Aku mencoba untuk melupakan segala apa yang sedang terjadi. Pada akhirnya aku harus menerima kenyataan yang telah terjadi. Dan apapun yang telah terjadi, yang bisa kulakukan hanyalah mencoba untuk menikmatinya. Rasa sepi dan bosan. Rasa hampa dan tak bermakna. Semuanya berawal dan berakhir dalam diriku sendiri. Dan aku sadar, bahwa perjalanan ini sesungguhnya akan menuju dan kelak tiba di suatu titik tujuan tertentu. Hidup bukannya tanpa ujung. Tujuan menjelang tiba. Saat itu, ya saat itu, dapatkah aku berkata bahwa apa yang saat ini seakan tanpa ujung, hanyalah suatu ilusi belaka? Hanya sebuah ilusi?
Di jelaskan dalam bait selanjutnya.

Sayang engkau tak duduk di sampingku kawan

أَوَعَجِبْتُمْ أَنْ جَاءَكُمْ ذِكْرٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَلَى رَجُلٍ مِنْكُمْ لِيُنْذِرَكُمْ وَلِتَتَّقُوا وَلَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (٦٣)

“ dan Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada kamu peringatan dari Tuhanmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu agar Dia memberi peringatan kepadamu dan Mudah-mudahan kamu bertakwa dan supaya kamu mendapat rahmat?”

Dalam bait kedua ini sang penulis Puisi Kang EBIET mencoba untuk menjelaskan bahwa telah datang seorang pembawa peringatan (MUHAMMAD SAW) kepada seluruh umat manusia. Sang Penulis (Kang Ebiet) sadar betul bahwa Beliau (Muhammad SAW) telah menceritakan Wahyu yang diterima dari Allah SWT, yang diceritakan kepada kita semua namun sayang kebanyakan manusia telah banyak yang berpaling.

Dalam bait ini Kang Ebiet seolah bercerita ia telah mendapatkan Hidayah dari Allah SWT lewat perantaraan dari Para Ulama’ (dijelaskan dalam bait terakhir “RUMPUT YANG BERGOYANG”) dan sayang banyak sekali di jaman sekarang banyak dari mereka yang berpaling dari para Ulama’.

Banyak cerita yang mestinya kau saksikan Di tanah kering bebatuan
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لأولِي الألْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَى وَلَكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ (١١١)

“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”
Dalam Bait ini Kang EBIET seolah bercerita bahwa Kita harus menyadari bahwa mereka umat-umat terdahulu diadzab oleh Allah di dunia dgn adzab yg dahsyat yg sangat mengerikan bila dibayangkan adl krn mereka mendurhakai membangkang dan mendustakan rasul yg diutus utk mereka. Mereka mengingkari kebenaran yg disampaikan kepada mereka meskipun telah nyata bukti-bukti kebenaran di hadapan mereka. itu adl yg terjadi pada umat-umat terdahulu sebelum diutusnya Rasulullah saw.
Adapun berkenaan dgn umat Rasulullah saw. ada keterangan dari Rasulullah saw. bahwa jika umat-umat terdahulu mendurhakai dan mendustakan nabinya mereka segera diadzab oleh Allah swt. dan apabila umat Muhammad saw. durhaka maka adzab mereka ditangguhkan dahulu sampai suatu masa. Tetapi hal itu tidak menutup kemungkinan bahwa Allah akan menurunkan adzab kepada umat ini seperti yg pernah menimpa umat-umat terdahulu. Karena Allah pernah mengabarkan bahwa tidak akan mengadzab suatu kaum sedang Rasulullah saw berada di antara mereka. Sedangkan saat ini Rasulullah saw. telah wafat. Dan Allah tidak akan mengadzab suatu kaum sedangkan mereka beristighfar kepada Allah sedangkan manusia saat ini lbh banyak yg lalai dari pada yg berdzikir lbh banyak yg berbuat maksiat dari pada yg beristighfar. Maka datangnya adzab itu sangat mungkin terjadi mengingat kondisi mayoritas manusia dewasa ini telah jauh dan teramat jauh dari petunjuk dan terang-terangan menentang aturan Allah dan Rasul-Nya. Kemaksiatan meraja lela zina khamr judi penipuan dan pemerkosaan hak sudah menjadi menu yg selalu disantap oleh masyarakat.

AKAN TETAPI, Kita Lihat dan coba kita bandingkan antara umat terdahulu dengan saat ini, manakah yang lebih DURHAKA…………???

Umat terdahulu : Perzinahan sesama Jenis Homo seks
Umat Sekarang : Perzinahan sesama Jenis dan lain Jenis Homo seks, Lesbi, perzinahan di luar nikah (Lebih Parah) 3 kali lebih DURHAKA

Umat Nabi terdahulu : Membunuh Bayi perempuan (kau
Umat sekarang : Membunuh Bayi Perempuan dan Laki laki bahkan belum lahir pun sudah di bunuh (Lebih Parah) 3 kali lebih DURHAKA
Dan kisah kisah yang lain.

Tubuhku terguncang dihempas badai jalanan

Dalam bait sebelumnya kang EBIET seolah bercerita bahwa dia telah sadar betul dan memahami setiap peringatan yang telah dikabarkan sekitar 1400 tahun yang lalu oleh Rosulullah SAW. Ebiet seolah mendapatkan pencerahan dari kejadian kejadian yang telah disaksikan dan bahkan mungkin dialaminya. Namun,…… ia kembali menjelaskan dalam bait ini bahwa ia kang EBIET sadar betul tidak dapat berbuat banyak, karena banyaknya rintangan dan halangan.

Hati tergetar menambah kering rerumputan

Dia pasrah dan sadar tidak dapat berbuat apa apa, ketidak sanggupan itu membuat segala kedurhakaan dan berpalingnya kita semua dari ayat ayat Allah (peringatan) menambah parah segala kemaksiatan yang ada.

Perjalanan inipun seperti jadi saksi, gembala kecil menangis sedih.


Dalam bait diatas adalah rangkuman dari bait pertama dan kedua, , peringatan yang telah disadari betul akan kepastiannya, serta di dapatkannya pencerahan lewat kisah kisah terdahulu kini dia menjadi saksi sendiri dalam kehidupannya akan PERINGATAN itu. Namun dia tak dapat berbuat banyak karena dia hanya gembala kecil yang tak berarti dan hanya bisa menangis.

Bersambung……..!!
on Tuesday, September 8, 2009 sampai saat ini masih belum sanggup meneruskan :(

1 komentar:

Anonymous said...

Mengajak orang untuk berpikir dari kejadian alam

Design by The Blogger Templates

Design by The Blogger Templates