Si Pulan

Al Kisah suatu ketika di sebuah lingkungan Pondok Pesantren,Terjadi pergunjingan tentang seorang santri (Si Pulan) yang sangat di sayangi oleh Pengasuhnya. Santri santri yang lain merasa iri hati karena perlakukan istimewa terhadap satu murid itu.. Mereka tak dapat mengerti mengapa Syeikh memberi perhatian khusus kepada anak itu. Akhirnya kabar itu terdengar ke telinga pengasuh Pondok Pesantren. Pak Kyai pun menyuruh semua santrinya untuk berkumpul di Aula. 

Kyai : “wahai para santri, permasalahan apakah yang kalian pergunjingkan selama ini terhadap Si Pulan”

Santri : “Kyai, selama ini kami semua adalah murid-murid yang tunduk dan patuh pada nasehat kyai, apakah gerangan penyebabnya sehingga Si Pulan mendapat perlakuan yang lebih istimewa dari kami, kami lebih dahulu mengabdi dan tidak sedikit dari kami yang ilmunya lebih tinggi dari Si Pulan” lalu kenapa Kyai lebih menyayangi si pulan dari pada kami semua…?

Singkat cerita Pak Kyai menyuruh setiap santri membeli ayam untuk kemudian menyembelihnya. Namun Pak Kyai memberi syarat bahwa mereka harus menyembelih ayam itu di tempat di mana tak ada yang dapat melihat mereka. Dan sebelum matahari terbenam, mereka harus dapat menyelesaikan tugas itu. 

Ke esokan harinya para santri berkumpul di halaman Pondok Pesantren dengan membawa sebilah pisau dan se ekor ayam. 

Kyai : “Baiklah…..!! hari ini aku adakan sayembara” Pergilah kalian ke menapun kalian akan menyembelih ayam itu, dengan syarat pada saat menyembelih ayam itu tidak boleh ada yang mengetahui nya. 

Para santri pun menuruti perintah dari Kyai, beberapa saat kemudian Satu demi satu santri kembali ke hadapan Pak Kyai, semua membawa ayam yang telah tersembelih. Dari muka mereka terlihat wajah sumringah karena telah berhasil menunaikan amanat dari Kyai, namun setelah lama menunggu Si Pulan tak juga datang, para santri pun kembali bertanya tanya ada yang meledek 

Santri 1 : “yach…. Masak potong ayam aja lama banget….?” 

Santri 2 : “nah terbukti sekarang, Si Pulan tuh gak bisa apa² paling paling dia lupa cara menyembelih ayam..”

Santri 3 : “Gak tau niatnya kaliee…..?”

Santri 4 : “Gue nih.. yang pertama berhasil, pasti gue yang menang…”


Singkat cerita Akhirnya ketika matahari tenggelam, murid muda (Si Pulan) itu baru datang, dengan ayam yang masih hidup. Santri-santri yang lain menertawakannya dan mengatakan bahwa santri itu tak bisa melaksanakan perintah yang begitu mudah. 

Pak Kyai lalu meminta setiap santri untuk menceritakan bagaimana mereka melaksanakan tugasnya. Santri pertama berkata bahwa ia telah pergi membeli ayam, membawanya ke rumah, lalu mengunci pintu, menutup semua jendela, dan membunuh ayam itu. Santri kedua bercerita bahwa ia membawa pulang seekor ayam, mengunci rumah, menutup jendela, membawa ayam itu ke kamar mandi yang gelap, dan menyembelihnya di sana. Santri ketiga berkata bahwa ia pun membawa ayam itu ke kamar gelap tapi ia juga menutup matanya sendiri. Dengan itu, ia fikir, tak ada yang dapat melihat penyembelihan ayam itu. Santri yang lain pergi ke hutan yang lebat dan terpencil, lalu memotong ayamnya. Santri yang lain lagi mencari gua yang amat gelap dan membunuh ayam di sana. 

Tibalah giliran santri muda yang tak berhasil memotong ayam. Ia menundukkan kepalanya, malu karena tak dapat menjalankan perintah guru, “Aku membawa ayam ke rumahku. Tapi di rumahku tak ada tempat di mana Dia tak melihatku. Aku pergi ke hutan lebat, tapi Dia masih bersamaku. Bahkan di tengah gua yang teramat gelap, Dia masih menemaniku. Aku tak boleh pergi ke tempat di mana tak ada yang melihatku. 

Allah SWT maha melihat kemanapun aku pergi
Allah swt maha melihat dimanapun aku bersembunyi.
Tak ada tempat di muka bumi ini tempat bagi ku untuk menghindar
Maaf kan aku Guru, aku kembali tanpa hasil…
Tak dapat aku melaksanakan amanah mu yang begitu mudah meski hanya menyembelih ayam, karena tak kutemui tempat yang Allah SWT tidak dapat melihat perbuatanku.

Setinggi apapun pengetahuan kita tentang iman dan islam. Meski semua Ilmu Fiqh, Akhlaq, dsb kita kuasai, namun :
"Allah...tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi (ilmu dan kekuasaan) Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar (Al Baqarah : 255)

Pak Kyai pun tersenyum seraya menjelaskan kepada para santri yang lain, Si Pulan memiliki Iman kepada Allah SWT, selalu menjaga sikap dimanapun dia berada, karena Allah SWT selalu mengawasi siapapun Makhluk-Nya di seluruh alam semesta ini. Di bumi, di bulan, di galaxy lain dimanapun makhluk Nya berada Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.


اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ "Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui"

When you feel all alone in this world, And there’s nobody to count your tears
Just remember, no matter where you are Allah knows…..Allah knows…….
When you carrying a monster load And you wonder how far you can go
With every step on that road that you take Allah knows………. Allah knows…….
No matter what, inside or out There’s one thing of which there’s no doubt
Allah knows………. Allah knows…….
And whatever lies in the heavens and the earth Every star in this whole universe
Allah knows………. Allah knows…….
When you find that special someone Feel your whole life has barely begun
You can walk on the moon, shout it to everyone Allah knows………. Allah knows…….
When you gaze with love in your eyes Catch a glimpse of paradise
And you see your child take the first breath of life Allah knows………. Allah knows…….

When you lose someone close to your heart See your whole world fall apart
And you try to go on but it seems so hard Allah knows………. Allah knows…….
You see we all have a path to choose Through the valleys and hills we go
With the ups and the downs, never fret never frown Allah knows………. Allah knows…….

Every grain of sand, In every desert land, He knows. Every shade of palm, Every closed hand, He knows. Every sparkling tear, On every eyelash, He knows. very thought I have, And every word I share, He knows.
Allah knows

2 komentar:

Anonymous said...

ijin copy ya..:)

Admin said...

^_^

Design by The Blogger Templates

Design by The Blogger Templates